Kezaliman rezim komunis Cina terhadap minoritas Muslim di Uyghur tidak akan pernah berhenti sebelum ada pihak yang bertindak tegas terhadap Cina untuk mengentikan setiap pelanggaran yang sudah mereka lakukan. Faktanya hari ini, berbagai gerakan protes dilayangkan para aktivis HAM dan kemanusiaan di seluruh dunia pun Cina tetap bergeming. Dunia internasional dan PBB sekalipun sudah mengecam tapi belum nampak sama sekali keinginan Cina untuk menghentikan perbuatan mereka.



Dunia bungkam, sementara penindasan dan penyiksaan terus berlanjut. Hal inilah yang mendorong Mesut Ozil turut berkomentar. Pemain yang pernah meraih juara gelar dunia bersama Tim Panser Jerman ini menulis dalam akun twitternya @MesutOzil1088.

"Oh Turkistan Timur!"
Umat yang terluka berdarah. Komunitas pejuang yang menolak penindasan. Orang-orang beriman yang berjuang sendiri melawan mereka yang memaksa keluar dari Islam. Al-Quran dibakar, masjid-masjid ditutup, sekolah madrasah dilarang, para sarjana Muslim dibunuh satu per satu. Saudara-saudaraku dipaksa masuk ke dalam kamp. Pria China dimasukkan ke dalam keluarga (Uighur). Saudari-saudariku dipaksa menikah dengan pria-pria China.

Ungkapan ini adalah tamparan keras bagi bangsa Muslim lainnya. Sikap diam yang terjadi, memantik api amarah dari umat Islam yang lain. Akankah rasa kemanusiaan ini mulai terkikis? Sedangkan jerit tangis anak-anak Uyghur selalu memanggil kita.

Mari, satukan langkah untuk Uyghur tercinta. Berikan harta terbaik Anda untuk mereka yang mengetuk dalam batas nurani.

Bantu Uyghur dengan Harta Terbaik Anda

Info Sedekah :

🥏 wa.me/6285291150062
🥏 wa.me/6281238182371

💳 Rekening :
• (BRI) 132001003369537 a.n Yayasan Moslem Charity
• (BCA) 3930456143 a.n Joko Purwanto

Da'wah, Education, & Humanity